Senin, 17 Oktober 2016

kebakaran hutan

Hutan Lereng Gunung Slamet Terbakar

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu pagi menerima laporan adanya kebakaran di hutan lereng Gunung Slamet.



"Kami menerima laporan tersebut dari pendaki Gunung Slamet yang baru turun melalui Pos Pendakian Bambangan. Mereka melaporkan ada kebakaran di lereng Gunung Slamet yang masuk wilayah Kabupaten Pemalang," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga Priyo Satmoko.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah menugaskan tim "Search and Rescue (SAR)" yang bertugas di Pos Bambangan untuk mengecek lokasi dan melakukan pemetaan.

Menurut dia, kebakaran tersebut diduga terjadi dari sisa api unggun yang dibuat oleh para pendaki.

"Saat Lebaran kemarin, banyak yang mendaki Gunung Slamet. Kemungkinan mereka membuat api unggun untuk menghangatkan badan dan diduga apinya merambat ke ranting-ranting kering," katanya.

Kendati demikian, dia mengharapkan kebakaran tersebut tidak meluas dan telah padam. "Semoga apinya telah padam," katanya.

Informasi yang dihimpun, kebakaran tersebut terjadi pada ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan berada di lereng sebelah utara Gunung Slamet, masuk wilayah Kabupaten Pemalang.

Api yang membakar hutan tersebut dilaporkan mulai terlihat sekitar pukul 03.30 WIB.

Saat ini, dua anggota SAR Pos Pendakian Bambangan Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, diberangkatkan untuk survei dan memetakan lokasi.

Selain itu, sebanyak 30 anggota Karang Taruna dan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) direncanakan akan diberangkatkan ke lokasi pada Sabtu siang guna melokalisasi kebakaran.

sumber:antarajateng.com

hutan meranti putih


Ekowisata hutan meranti putih di Desa Sebelimbingan, Pulaulaut Utara, kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mulai diminati wisatawan untuk berlibur dan penelitian.

Penjabat Bupati Kotabaru H Isra, di Kotabaru, Kamis mengatakan, Ekowisata Meranti Pustih Sebelimbingan mengutamakan konservasi, perlindungan dan pelestarian, karena tanaman hutan meranti ini sudah sangat langka keberadaannya.

"Menikmati kekayaan harta akan cepat habis tapi menikmati keindahan alam tak akan usai jika kita jaga keberadaannya," ujar Isra.

Menurut catatan Dinas Kehutanan, Ekowisata meranti dibangun atas kerja sama satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Kotabaru, dunia usaha, dan masyarakat.

Ekowisata yang mulai dibangun 2013 melalui APBD dan selalu dilakukan pembenahan pembenahan potensi yang mendukung untuk dikembangkan sebagai tempat wisata alam (litbang, konservasi satwa dan tumbuhan). 

"Rata rata pada hari libur pengunjung Ekowisata meranti putih 400 - 500 pengunjung untuk hari biasa 120 - 300 pengunjung," terang dia.

Dia berharap, kehadiran ekowisata meranti diharapkan akan bisa memiliki nilai tambah bagi PAD untuk daerah Kotabaru.

Sebelumnya, Pemkab Kotabaru, merencanakan untuk mengembangkan hutan meranti putih (Shorea Polyandra Asthon P) di Desa Sebelimbingan, Pulaulaut Utara, Kotabaru hingga seluas 1.000 hektare.

Saat ini hutan meranti putih baru seluas 8,3 hektare (ha) dan kita bercita-cita ke depan tanaman meranti putih di Sebelimbingan diperluas hingga 1.000 ha.

Selain untuk melestarikan jenis kayu yang mulai langka, keberadaan hutan meranti putih juga dapat dijadikan salah satu objek wisata atau eko wisata, juga dapat dijadikan tempat penelitian plasma nutfah atau jenis tanam-tanaman oleh lembaga penelitian atau perguruan tinggi.

Pengembangan ekowisata meranti putih bukan hanya diperluas saja, akan tetapi bisa juga dilakukan dengan cara menempatkan beberapa jenis binatang, seperti rusa, burung, bekantan, monyet, kupu-kupu atau yang lainnya.

sumber:antaranews.com

hutan lumut

Pengertian Dan Beberapa Ciri Hutan Lumut

Jelaskan | Apakah yang Dimaksud Dengan Pengertian Hutan ? Hutanmerupakan kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya, di indonesia negara kita ini kaya akan flora dan faunanya. beberapa jenis hutan yang ada yaitu , Hut4n Hujan Tropis, Hut4n Musim, Hut4n Bakau ( Hutan Mangrove) ,Hut4n Rawa Air Tawar dan Hut4n Rawa Gambut , Hut4n Lumut ,Hut4n Sabana / Saruan dan Hut4n Stepa.

Pada Postingan ini, selain dijelaskan Pengertiannya, disebutkan juga Ciri - Cirinya. Ok, langsung saja pada paragraf kedua.


Pengertian Hutan Lumut

Hutan lumut ( padang lumut ) atau tundra ialah tumbuhan alami yang ada di puncak pegunungan tinggi dengan suhu rendah yang selalu tertutup kabut. Hutan lumut terdapat di daerah dengan  ketinggian 2500 Meter. pohon - pohonnya kerdil dan juga ditumbuhi lumut dan lumut kerak. Hutan ini merupakan komunitas pegunungan tropic , memilki struktur yang berbeda dengan taiga.

Beberapa Ciri Hutan lumut yaitu : 
  • Akibat letaknya terlalu tinggi dari permukaan air laut, udara sangat lembab dan suhu sangat rendah.
  • Banyak pohon - pohon dipenuhi lumut.
  • Terdapat di Sulawesi, Sumatera, dan Puncak Papua.
Itulah Ciri Cirinya

Demikian Pengertian Dan Beberapa Ciri Hutan Lumut 

sumber:artifungsimacam

hutan musim

Hutan Musim : Pengertian, Jenis, Dan Manfaatnya


Hutan merupakan wilayah yang memiliki banyak tumbuhan lebat berbagai jenis di dalamnya dan menempati daerah yang cukup luas. Termasuk salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting karena keberadaanya dapat menampung gas buang karbon dioksida yang dapat menjadi penyebab pencemaran udara, dan menjadi habitat banyak populasi hewan juga tumbuhan. Hutan tidak hanya tersebar di daerah dengan banyak hutan hujan tropis (baca: jenis hutan hujan tropis, ciri-ciri hutan hujan tropis, keunikan hutan hujan tropisbioma hutan hujan tropis) namun tersebar di seluruh permukaan bumi (baca: struktur bumikerak bumi). Keberadaan hutan dapat ditemukan di iklim yang panas, maupun di daerah yang berilkim dingin sekalipun, baik dataran rendah maupun dataran tinggi (baca: pengertian, fungsi, dan pembagian iklim)
Hutan sendiri tebagi dalam beberapa klasifikasi sebagai contoh beberapa klasifikasi hutan berdasarkan iklimnya seperti hutan hujan tropis (baca: bioma hutan hujan tropisekosistem hutan hujan tropis) berdasarkan tempat tumbuhnya misalnya hutan mangrove (baca: keunggulan hutan mangroveciri-ciri hutan mangrove), berdasarkan fungsinya seperti hutan lindung (baca: fungsi hutan lindung), berdasarkan dominasi pepohonan seperti hutan homogen atau heterogen, hutan berdasarkan sifat-sifat pembuatannya, dan ada juga jenis hutan berdasarkan tujuan pengelolaanya.
Dalam artikel ini yang akan kita bahas adalah Hutan Musim yang temasuk dalam klasifikasi hutan berdasarkan sifat musimnya.

Pengertian Hutan Musim

Hutan musim merupakan hutan yang termasuk dalam ekosistem darat, berada di daerah yang beriklim muson tropis (iklim dengan musim kemarau dan hujan), yaitu daerah dengan perbedaan antara musim kering dan musim basah yang seimbang dan jelas. Biasanya terdapat di wilayah dengan iklim tropis dan subtropis yang memiliki iklim hangat sepanjang tahun dan mengalami musim kemarau selama beberapa bulan sehingga memaksa kebanyakan tumbuhan menggugurkan daun-daunnya dan mempengaruhi populasi mahluk hidup di dalamnya.
Daerah dengan iklim hangat yang memiliki hutan musim meliputi:
  • Kepulauan Amerika Tengah
  • Amerika Selatan
  • Timur Cina
  • India
  • Selatan Afrika
  • Utara Australia
  • Pasifik termasuk Indonesia. (Di Indonesia sendiri umumnya hutan musim banyak berada di pulau Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua)
Karakteristik Hutan Musim
Berikut merupakan karakteristik atau ciri-ciri dari hutan yang bisa disebut dengan butan musim, diantaranya:
  1. Jenis tumbuhan yang ada dalam ekosistem hutan musim didominasi oleh spesies pohon yang menggugurkan daunnya pada musim kering, maka hutan musim biasa juga disebut hutan gugur daun (baca: bioma hutan gugur)
  2. Tumbuhan yang terdapat di Hutan Musim biasanya membentuk formasi musiman, misalnya pada musim kemarau daun akan meranggas atau gugur untuk mengurangi penguapan.
  3. Lapisan kayunya sangat tebal sehingga bisa bertahan ketika musim kemarau datang.
  4. Umumnya jenis tumbuhan yang terdapat pada hutam musim adalah tumbuhan trofopit, yaitu tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan musim hujan dan musim kemarau, juga tahan terhadap kekeringan panjang.
  5. Ciri yang paling khas pada hutan musim akan terlihat ketika perubahan musim karena pada musim hujan (baca: jenis musim hujan) semua vegetasi yang terdapat di hutan musim akan tumbuh dengan sangat lebat dan kebalikannya pada musim kemarau hampir sebagian besar tumbuhannya akan menggugurkan daunnya.
  6. Lamanya daun gugur bergantung kepada persediaan air di dalam tanah sehingga memungkinkan kondisi yang berbeda-beda akan terlihat walaupun masih dalam satu hutan yang sama. Contoh: jika posisi pohon berdekatan dengan ekosistem sungai , maka daun akan berguguran secara bergantian.
  7. Dan ketika musim hujan datang, pepohonan memproduksi daun-daun baru, biji, dan buah, namun hal ini terjadi sepanjang persedian air (baca: jenis-jenis air) dalam tanah mencukupi.
  8. Bunga pohon di hutan musim umumnya dapat terlihat dari bagian luar tajuk, sehingga mudah dilihat oleh binatang atau serangga-­serangga untuk mengambil serbuk sari.
  9. Hutan musim biasanya diberi nama sesuai dengan spesies tumbuhan yang mendominasi hutan tersebut. Contoh: hutan jati, karena tumbuhan yang tumbuh di hutan tersebut didominasi oleh pohon jati, atau hutan pinus karena pohon pinus mendominasi hutan tersebut.
  10. Didominasi spesies pohon bertajuk satu yang tidak saling tumpang tindih dengan ketinggian pohon rata-rata 15-35 meter sehingga masih memungkinkannya sinar matahari mencapai tanah (baca: jenis-jenis tanah) yang menjadi tempat tumbuhnya pohon dan menumbuhkan berbagai macam tanaman lain.
  11. Jenis tanaman yang biasanya terdapat di hutan musim adalah tanaman jati, tanaman pinus, cemara dan akasia.
  12. Jenis fauna yang hidup pada wilayah hutan musim adalah harimau, babi hutan, rusa, dan monyet kra atau kera ekor panjang.
  13. Jenis-jenis Hutan Musim

    Hutan musim terbagi dalam beberapa jenis didasarkan pada zona ketinggian tempatnya dan juga berdasarkan kepada curah hujan di wilayah hutan tersebut, diantaranya:
    Hutan Musim Berdasarkan Ketinggian Tempat
    • Zona Hutan Musim Bawah
    Dinamakan zona hutan musim bawah karena wilayah hutan ini terletak pada ketinggian tempat 0 hingga 1.000 m dari permukaan laut. Di Indonesia sendiri, zona hutan musim bawah banyak terdapat di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Spesies pohon yang merupakan ciri khas tipe ekosistem zona hutan musim bawah antara lain: Tectona grandis, Acacia leucophloea, Aetinophora fragrans, Albizzia chinensis, Azadirachta indica, Caesalpinia digyna, Eucalyptus alba, Santalum album, Melaleuca leucadendron, Eucalyptus spp., Corypha utan, Timonius cerycus, dan Banksia dentate.
    • Zona Hutan Musim Atas
    Dinamakan zona hutan musim atas karena hutan musim ini terdapat wilayah dengan ketinggian 1.000 hingga 4.100 meter di atas permukaan laut. Tanaman yang khas pada zona hutan musim atas ini diantaranya Casuarina junghuhnianase, Eucalyptus spp, dan yang sering kita jumpai adalah Pinus merkusii.
    Hutan Musim Berdasarkan Curah Hujan
    • Hutan Gugur Daun Lembab (Tropical Moist Deciduous Forest)
    Dinamakan hutan gugur daun lembab karena hutan musim jenis ini terbentuk di daerah dengan curah hujan 1500 hingga 4000 mm per tahun. Biasanya memiliki musim kemarau selama 4-6 bulan dalam satu tahun.
    • Hutan Gugur Daun Kering (Tropical Dry Deciduous Forest)
    Hutan gugur daun kering merupakan jenis hutan musim yang berada pada wilayah dengan curah hujan 1500 mm per tahun. Biasanya memiliki musim kemarau yang lebih dari 6 bulan dalam satu tahun.

    Manfaat Hutan Musim

    Hutan musim juga mempunyai peranan yang cukup besar terhadap keberlangsungan ekosistem di bumi, diantaranya:
    1. Karena sebagian besar spesies tumbuhan yang berada di wilayah ini sangat kuat sehingga bermanfaat untuk menampung dan menyimpan air tanah (baca: jenis-jenis air tanah)
    2. Mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor (baca: penyebab banjir dan tanah longsor).
    3. Pencegah hal-lah penyebab abrasi        sumber:ilmugeografi

ciri-ciri hutan rawa gambut

17 Ciri-ciri Hutan Rawa Gambut dan Penjelasannya
Hutan merupakan salah satu aset kekayaan alam yang harus dilestarikan. Hutan ini mempunyai banyak sekali manfaat yang baik bagi kelangsungan ekosistem dan juga keseimbangan alam. Bila dijabarkan akan banyak sekali manfaat hutan bagi Bumi dan juga makhluk hidup yang ada di dalamnya. Maka dari itu hutan disebut sebagai aset Bumi yang harus dilestarikan.
Hutan sebagai aset atau kekayaan alam mempunyai berbagai jenis. Jenis- jenis hutan ini bisa dilihat dari berbagai aspek atau kategori setiap jenis hutan mempunyai ciri khasnya masing- masing yang dapat membedakannya dengan hautan- hutan yang lainnya. Salah satu jenis hutan yang kita kenal adalah hutan rawa gambut. Artikel ini akan membahas mengenai hutan rawa gambut, terkhusus pada ciri- ciri hutan atau karakter yang dimilikinya.
Hutan rawa gambut merupakan salah satu hutan yang mempunyai jenis tanah gambut. Itulah hal yang paling mencolok dari tanah gambut ini. Hutan rawa gambut mempunyai ciri khusus yang membedakannya dengan jenis hutan lain. Ada beberapa ciri khas dari hutan rawa gambut yang perlu kita ketahui. Beberapa ciri khas dari hutan rawa gambut antara lain:
  1. Selalu digenangi oleh air
Salah satu ciri yang menandakan hutan rawa gambut adalah adanya air yang menggenang di sekitar hutan tersebut. Air yang menggenang ini jumlahnya banyak hingga mampu membentuk sebuah kolam, maupun rawa. Maka dari itulah hutan yang semacam ini dinamakan hutan rawa gambut.
  1. Mempunyai lapisan tanah gambut pada lantai hutan
Ciri khas selanjutnya yang dimiliki oleh hutan rawa gambut adalah mempunyai lapisan tanah yang berupa tanah gambut. Hal ini sesuai dengan nama hutan tersebut, yakni rawa gambut. Gambut merupakan salah satu jenis tanah yang bersifat tidak keras. Tanah gambut ini berada di lantai pada hutan ini.
  1. Mempunyai jenis perakaran yang khas
Ciri ketiga yang dimiliki oleh hutan rawa gambut adalah tanaman- tanamannya memiliki jenis perakaran yang  khas. Karena jenis tanah yang dimiliki hutan ini merupakan tanah gambut, maka cengkeraman akar tanaman pun tidak sekuat tanaman yang hidup pada jenis tanah yang padat lainnya, terlebih bagi tanaman yang ukurannya kecil.
  1. Mempunyai pohon yang beraneka jenis
Tidak seperti jenis hutan yang dilihat dari jenis tanaman yang tumbuh, hutan rawa gambut ini memiliki beraneka jenis tanaman. Tanaman- tanaman yang ada di hutan rawa gambut ini terutama tanaman yang habitatnya di tanah gambut.
  1. Tanahnya bersifat masam
Hutan rawa gambut merupakan salah satu jenis hutan yang mempunyai tanah dengan tingkat keasaman yang tinggi bila dibandingkan dengan jenis tanah lainnya.
  1. Mempunyai tanah yang berjenis lumpur, becek, dan juga rendah
Tanah di hutan rawa gambut ini merupakan tanah gambut. Bila dilihat secara kasat mata, tanah di hutan ini akan terlihat seperti jenis tanah lumpur yang becek dan juga rendah.
  1. Pepohonan yang tumbuh di hutan ini rata- rata tingginya mencapai lebih dari 40 meter
Hutan rawa gambut selain ditumbuhi oleh berbagai jenis pepohonan, ternyata pepohonan yang berada di hutan ini bisa tumbuh subur dan tinggi. Bahkan tidak jarang jenis pohon yang hidup di hutan ini tingginya bisa mencapai lebih dari 40 meter.
  1. Kelangsungan hidup hutan ini tidak dipengaruhi oleh iklim
Sedikit berbeda dengan jenis tanaman- tanaman yang berada di hutan lainnya, tanaman ataupun binatang yang hidup di hutan ini kelangsungan hidupnya tidak dipengaruhi oleh iklim.
  1. Hutan ini terlihat selalu hijau
Hutan rawa gambut ini merupakan salah satu hutan yang selalu terlihat hijau. Jika hutan lainnya terkadang bisa berubah warna karena dipengaruhi oleh cuaca tertentu, maka hutan rawa gambut ini akan selalu terlihat hijau dan terlihat segar. Terlebih dipadukan dengan air rawa yang tergenang di hutan tersebut, maka akan semakin terlihat hijau, meski berada di musim kemarau sekalipun.
  1. Biasanya tumbuhan yang tumbuh memiliki jenis akar lutut dan tunasnya terendam air
Tumbuhan yang hidup di hutan rawa gambut ini mempunyai satu keunikan, yakni memiliki jenis akar lutut. Selain itu, tunas dari tanaman- tanaman yang tumbuh di hutan ini terendam oleh air rawa tersebut.
  1. Biasanya hutan jenis ini terdapat di belakang hutan payau
Hutan rawa gambut ini akan banyak atau mudah kita temukan di belakang hutan payau
  1. Biasanya terdapat pada tempat- tempat yang mempunyai sungai- sungai yang berukuran besar
Hutan rawa gambut ini banyak terdapat di wilayah yang mempunyai sungai- sungai dengan ukuran besar seperti di Kalimantan, Sumatera, dan lain sebagainya.
  1. Tanah di hutan ini mengandung bahan organik yang sangat tinggi
Tanah yang dimiliki oleh hutan rawa gambut merupakan jenis tanah yang kaya akan bahan organik. Bahan- bahan organik di tanah tersebut biasanya diperoleh dari sisa- sisa daun yang membusuk, sisa- sisa pohon, maupun makhluk hidup yang mati disana.
  1. Biasanya tanah hutan ini miskin akan humus
Karena tanah di hutan ini bersifat masam, maka kandungan humus yang dimiliki tanah di hutan ini biasanya hanyalah sedikit, sehingga tidak terlalu subur.
  1. Air yang ada di hutan ini berasal dari hujan
Air yang tergenang di kolam atau sekitaran hutan ntersebut banyak diperoleh dari hujan yang turun di lokasi hutan tersebut.
  1. Tanah yang berada di hutan ini umumnya berasal dari bahan kayu
Tanah di hutan rawa gambut ini mayoritas merupakan tanah yang berasal dari bahan kayu. Bahan- bahan kayu ini diperoleh dari sisa- sisa pepohonan yang telah mengering dan jatuh ke tanah.
  1. Biasanya air sungai di hutan ini berwarna hitam atau kemerahan
Air yang berada di sekitaran hutan rawa gambut ini merupakan air yang memiliki warna hijau ataupun kemerahan. Hal ini dikarenakan bercampur dengan sisa- sisa makhluk hidup yang ada di sekitarnya.
Itulah beberaca ciri khusus yang dimiliki oleh hutan rawa gambut. Seperti halnya hutan lainyya, hutan rawa gambut ini memiliki banyak fungsi yang akan berguna bagi lingkungan sekitarnya.

sumber:ilmugeografi

hutan heterogen

Dan taukah Anda bahwa pepohonan yang hidup di hutan ini mempunyai banyak sekali jenis? Karakteristik satu hutan dengan hutan lainnya juga berbeda- beda. Oleh karena itulah hutan telah dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis- jenis hutan ini dapat dibedakan menurut kategorinya masing- masing. Beberapa jenis hutan antara lain sebagai berikut:
Menurut iklimnya, hutan dibedakan menjadi:
  1. Hutan hujan tropis
  2. Hutan musim tropik
  3. Hutan iklim sedang
  4. Hutan pegunungan tropik
  5. Hutan gugur iklim sedang
  6. Hutan hujan iklim sedang yang selalu tampak hijau
  7. Taiga (baca: bioma taiga)
  8. Gurun (baca: bioma gurun)
  9. Sabana (baca: bioma sabana)
Menurut jenis pohonnya, hutan dibedakan menjadi:
  1. Hutan homogen
  2. Hutan heterogen
Menurut Kegunaannya, hutan dibedakan menjadi:
  1. Hutan lindung
  2. Hutan suaka alam
  3. Hutan wisata
  4. Hutan produksi
Menurut proses terjadinya, hutan dibedakan menjadi:
  1. Hutan asli
  2. Hutan buatan
Menurut tempatnya, hutan dibedakan menjadi:
  1. Hutan pantai
  2. Hutan pegunungan
  3. Hutan rawa (baca: ciri-ciri hutan rawa gambut), dll.
Ada banyak sekali jenis hutan di dunai ini dan semuanya dibedakan menurut kategorinya masing- masing. Itulah beberapa jenis hutan yang kita kenal berdasarkan kategorinya masing- masing. Dari beberapa  jenis hutan tersebut, kita akan membahas menganai salah satu jenis hutan. Hutan yang akan menjadi topik pembicaraan kita pada kesempatan ini adalah hutan heterogen.
Tentunya kita pasti pernah mendengar sebelumnya mengenai hutan heterogen. Hutan homongen telah menjadi perbincangan kita pada artikel sebelumnya. Sekarang kita akan membahas mengenai lawannya, yakni hutan hutan heterogen. Kebalikan dari hutan homogen yang merupakan hutan yang terdiri atas satu jenis pohon saja, hutan heterogen merupakan jenis hutan yang terdiri atas berbagai jenis pepohonan. Jenis- jenis pohon yang ada di hutan heterogen ini sangatlah beragam. Sehingga apabila kita berada di hutan heterogen, pasti kita akan menemukan berbagai macam jenis pohon dan juga berbagai macam ukuran dari pohon- pohon tersebut. Tidak hanya jenis dan ukuran saja, terkadang kita juga dapat menjumpai warna dari tanaman yang berbeda- beda antara satu dengan lainnya.
Tidak hanya pohon saja yang berbeda- beda, di dalam hutan heterogen kita juga dapat menjumpai berbagai macam binatang yang berbeda- beda jenisnya. Karena jenis pohon yang tumbuh di hutan bervariasi, maka binatang yang hidup di dalamnya pun lebih bervariasi dan banyak jenisnya dibandingkan dengan hutan homogen yang memang mayoritas hanya terdiri atas satu jenis pohon saja.

Manfaat Hutan Heterogen

Hutan mempunyai banyak sekali manfaat bagi lingkungan dan juga makhluk hidup. Begitu pula dengan hutan heterogen ini. Hutan heterogen mempunyai banyak sekali manfaat. Manfaat dari hutan heterogen dapat dirasakan oleh lingkungan (Bumi), dan juga makhluk hidup baik yang hidup di dalam hutan maupun yang hidup di dalam hutan. Beberapa manfaat dari hutan heterogen yang dapat kita temui antara lain adalah sebagai berikut:
  • Sebangai pengatur tata air
  • Sebagai sumber dari oksigen/ penghasil oksigen
  • Dapat menyuburkan tanah (baca: ciri-ciri tanah yang subur dan tidak subur)
  • Mencegah terjadinya tanah longsor
  • Mencegah terjadinya erosi tanah
  • Mencegah terjadinya banjir (baca: jenis-jenis banjir)
  • Sebagai rumah binatang dan juga tumbuh- tumbuhan
  • Menyimpan cadangan air tanah (baca: ciri-ciri air tanah yang baik)
  • Memenuhi berbagai kebutuhan manusia
Itulah beberapa manfaat atau fungsi yang dapat kita peroleh dari hutan heterogen ini. hutan heterogen memang mempunyai peranan yang sangat penting bagi Bumi dan juga makhluk hidup lainnya. Oleh karena itulah sebagai manusia kita harus bisa menjaga kelestarian hutan heterogen tersebut.
Cara Melestarikan Hutan Heterogen
Ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menjaga kelestarian hutan heterogen. Beberapa cara menjaga kelestarian hutan heterogen antara lain sebagai berikut:
  1. Melakukan reboisasi
  2. Menerapkan sistem tebang pilih
  3. Menerapkan sistem tebang tanam
  4. Melakukan penebangan secara konservatif
  5. Memberikan hukuman bagi penebang yang melakukan penebangan secara liar
  6. Tidak membuanga sampah sembarangan di hutan
  7. Mengurangi penggunaan kertas dan tisu secara berlebihan
  8. Mencegah terjadinya kebakaran hutan
  9. Melindungi tanaman maupun binatang yang ada di dalam hutan
  10. Tidak merusak tanaman di dalam hutan, termasuk mencoret- coret pohon yang ada di dalam hutan
  11. Melakukan kampanye tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan kepada masyarakat luas.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menjaga kelestarian hutan. Cara- cara tersebut dapat dimulai dari kita sendiri atau dari individu kita sendiri. Jika dimulai dari kita sendiri kemuadian kita bisa mengajak masyarakat yang ada di sekitar kita maka akan banyak orang yang melakukan upaya pelestarian hutan. Dan hal ini akan berdampak sangat positif bagi hutan kita.

Contoh Hutan Heterogen

Hutan ada banyak sekali jenisnya, seperti yang telah kita ketahui sebelumnya.  Di Indonesia pun banyak kita temui berbagai jenis hutan (baca: kebakaran hutan di Indonesia). Jenis- jenis hutan seperti yang dijelaskan di atas dilihat dari berbagai macam sudut, sehingga satu hutan bisa masuk dalam kriteria beberapa jenis hutan. Seperti halnya contoh hutan heterogen ini. Beberapa contoh mengenai hutan heterogen antara lain sebagai berikut:
  1. Hutan hujan tropis
Contoh dari hutan heterogen yang pertama adalah hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis ini bukanlah sesuatu yang asing kita temui di Indonesia. Hutan hujan tropis banyak kita temui di Indonesia karena memang Indonesia yang memiliki iklim tropis (baca: iklim di Indonesia). Hutan hujan tropis merupakan hutan yang berada di daerah tropis yang memiliki curah hujan (baca: proses terjadinya hujan) yang tinggi/ melimpah berkisar 2000 hingga 4000 mm per tahunnya. Hutan hujan tropis ini mempunyai suhu rata- rata sekitar 25 hingga 26 derajat Celcius. Hutan hujan tropis ini juga mempunyai tingkat kelembapan rata- raya 80%.
Hutan hujan tropis ini mempunyai macam- macam jenis pohon dan pohon- pohon yang ada di hutan hujan tropis ini rata- rata memiliki ketinggian sekitar 30 meter. Tentu saja ini adalah ukuran pohon yang sangat tinggi. Namun tentu saja tidak semua pohon setinggi itu. Pohon- pohon yang ada di hutan hujan tropis ini bervariasi ukurannya. Salah satu ciri yang paling khas dari hutan hujan tropis ini adalah adanya kanopi yang bisa menutupi tanah yang ada di hutan tersebut. Karena kanopi ini sifatnya menutupi, maka iklim mikro yang tercipta di dalam hutan akan berbeda dengan keadaan luarnya. Di dalam hutan akan mengalami sedikit cahaya, tingkat kelembaban yang lebih tinggi dan juga tingkat suhu yang rendah.
  1. Hutan musim
Contoh hutan heterogen selanjutnya adalah hutan musim. Hutan musim merupakan hutan yang berada di wilayah yang mempunyai musim kemarau cukup panjang. Hutan musim ini bisa dikatakan sebagai hutan yang terdapat pada suatu daerah yang mempunyai suhu udara cukup tinggi dan mempunyai perbedaan musim hujan serta musim kemarau yang cukup jelas (baca: pembagian musim di Indonesia).
Tumbuhan yang hidup di hutan musim ini merupakan tumbuhan yang mempunyai kemampuan adaptasi di musim kemarau dan musim hujan serta tanah dalam kekeringan. Hutan musim yang hidup di wilayah beriklim tropis ini mempunyai ciri- ciri antara lain sebagai berikut:
  • Pohon yang tumbuh jarang
  • Ketinggian pohon di antara 12 hingga 30 meter
  • Daun berguguran pada musim kemarau dan akan kembali bersemi ketika musim hujan
Pohon- pohon yang hidup di hutan musim ini diantaranya adalah pohon jati, pohon pinus, dan pohon cemara. Di Indonesia, hutan musim ini banyak kita temui di wilayah Jawa Timur, Nusa Tenggara dan juga Sulawesi Selatan.

sumber:ilmugeografi

hutan homogen

Hutan Homogen : Pengertian, Ciri-ciri, Manfaat, dan Contohnya

Kita telah mengenal bahwa hutan merupakan salah satu jenis sumber daya alam (baca: sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui) yang dimiliki oleh Bumi. Bumi (baca: kerak bumi) menjadi pijakan hidup berbagai macam jenis makhluk hidup. Begitu pula dengan hutan ini.
Hutan di dunia ini kita kenal sebagai kumpulan dari pepohonan yang jumlahnya banyak, hidup dalam suatu daratan, dan letaknya saling berdempetan satu sama lain. Namun taukah Anda bahwa pepohonan yang hidup di hutan ini ada banyak sekali jenisnya? Dan karakteristik satu hutan dengan hutan lainnya pun juga berbeda- beda. Oleh karena itulah hutan dibagi menjadi beberapa jenis. jenis jenis hutan ini dapat dibedakan menurut kategori yang berbeda- beda. Beberapa jenis hutan antara lain sebagai berikut:
Menurut Kegunaannya, hutan dibedakan menjadi:
  • Hutan lindung
  • Hutan suaka alam
  • Hutan wisata
  • Hutan produksi
Menurut jenis pohonnya, hutan dibedakan menjadi:
  • Hutan homogen
  • Hutan heterogen
Menurut iklimnya, hutan dibedakan menjadi:
  • Hutan hujan tropis
  • Hutan musim tropik
  • Hutan iklim sedang
  • Hutan pegunungan tropik
  • Hutan gugur iklim sedang
  • Hutan hujan iklim sedang yang selalu tampak hijau
  • Taiga (baca: bioma taiga)
  • Gurun (baca: bioma gurun)
  • Sabana (baca: bioma sabana)
Menurut proses terjadinya, hutan dibedakan menjadi:
  • Hutan asli
  • Hutan buatan
Menurut tempatnya, hutan dibedakan menjadi:
  • Hutan pantai
  • Hutan pegunungan
  • Hutan rawa (baca: ciri-ciri hutan rawa gambut), dll.
Ada banyak sekali jenis hutan di dunia ini dan semuanya dibedakan menurut kategorinya masing- masing. Dari sekian banyak jenis hutan tersebut, ada satu hutan yang akan menjadi perbincangan kita pada kesempatan ini. Hutan yang akan dibahas dalam artikel ini adalah jenis hutan berdasarkan jenis pohonnya, yakni hutan homogen.

Hutan Homogen

Mungkin dari kita sudah sering sekali mendengar tentang apa situ hutan homogen. Ya, hutan homogen merupakan salah satu jenis hutan yang dilihat dari jenis pohon yang hidup di dalamnya. Dilihat dari jenis pohon berarti akan menjadikan pohon yang hidup di hutan ini sebagai salah satu tumpuan pembicaraan. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan hutan homogen itu? Hutan homogen ini tidak lain dan tidak bukan adalah istilah yang menggambarkan hutan yang hanya terdiri atas satu jenis pohon saja. Pohon- pohon di hutan homogen ini berseragam dan tentunya hanya datu jenis seperti dengan sengaja ditanami.
Selain mempunyai jenis pohon yang khas, yakni yang hanya terdiri atas satu jenis saja, hutan homogen ini biasanya juga dihuni oleh binatang- binatang yang khas. Binatang yang khas yang ada di hutan homogen adalah binatang yang mampu menyesuaikan diri dengan tumbuhan atau pepohonan yang hidup di dalam hutan tersebut. Jenis binatang- binatang ini biasaya jumlahnya tidak terlalu beraneka ragam, mengingat pohon yang tumbuh pun juga tidak beraneka ragam.

Ciri- ciri Hutan Homogen

Hutan homogen merupakan hutan yang jenis pohonnya hanya satu saja. Oleh karena itulah ciri- ciri (baca: ciri- ciri hutan musim) yang paling umum dan paling menonjol yang kita ketahui mengenai hutan homogen adalah terdiri hanya oleh satu jenis pohon saja.  Pada dasarnya, ada dua ciri menonjol yang bisa kita temukan di hutan homogen ini, yaitu:
  1. Hanya ditumbuhi oleh satu macam pohon saja
Suatu hutan dinyatakan homogen karena hanya ditumbuhi olehs satu jenis pohon saja, sehingga hutan ini dinamakan sebagai hutan homogen. Dengan kata lain adanya pohon yang hanya satu macam inilah yang menjadi ciri utama dan ciri yang paling khas dari hutan homogen ini. biasanya jenisa pohon yang ditanam dan dijadikan sebagai hutan homogen diantaranya adalah pohon jati, pohon pinus, pohon cemara, dan lain sebagainya.
  1. Biasnya dibuat dengan tujuan tertentu, seperti penghijauan atau industri
Selain ditumbuhi hanya oleh satu jenis pohon saja, ciri yang selanjutnya yang dimiliki oleh hutan homogen adalah dibuat dengan tujuan tertentu, seperti penghijauan dan juga industri. Jenis pepohonan semua bisa digunakan sebagai alasan penghijauan. Namun hal ini tidak untuk industri. Pepohonan yang ditanam di hutan dengan tujuan industri ini maka pohon- pohon yang ditanam hanyalah yang bermanfaat untuk mereka. Sebagai contoh adalah industri kertas. Maka pohon yang digunakan adalah jenis pohon yang bisa dibuat untuk kertas, seperti pohon pinus.

Manfaat Hutan Homogen

Sebagai sumber bahan pokok dari konstruksi bangunan, seperti rumah, jembatan, gedung, kapal/ perahu. Hal ini tentu saja diperoleh dari kayu dari pohon- pohon di hutan tersebut.Kita semua telah mengetahui bahwasannya hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dimiliki oleh manusia yang keberadaannya sangat dibutuhkan. Karena sangat dibutuhkan, maka hutan ini memiliki banyak sekali manfaat (baca: fungsi hutan). Apapun jenis hutannya, pastilah hutan ini mengandung manfaat bagi lingkungan maupun bagi makhluk hidup itu sendiri. Hal ini terjadi pula pada hutan homogen. Hutan homogen mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan juga lingkungan. Beberapa manfaat hutan homogen antara lain adalah:
  • Sebagai sumber/ bahan pembuat perabotan rumah tangga/ mebel.
  • Sumber pangan bagi makhluk hidup lainnya
  • Sebagai rumah dari berbagai macam binatang
  • Sebagai sumber pendukung fasilitas pendidikan
  • Sumber bahan bakar
  • Sumber oksigen
  • Sumber pendapatan
  • Sumber obat- obatan alami
  • Pengatur sistem tata air
  • Mengontrol iklim yang ada di wilayah sekitarnya (baca: iklim di Indonesia)
  • Mengontrol tingkat panas Bumi
  • Sebagai laboratorium dari plasma nutfah
  • Sumber pendukung berbagai macam industri
  • Sebagai tempat rekreasi.
Itulah beberapa manfaat yang dapat kita dapatkan dari hutan homogen. Manfaat- manfaat tersebut akan kita dapatkan apabila keadaan hutan yang lestari. Maka dari itulah kita sebagai manusia mempunyai tanggung jawab untuk dapat menjaga kelestarian hutan  (baca: cara menjaga kelestarian hutan) yang ada di sekitar kita. Janganlah hutan dirusak, apalagi dibakar.

sumber:ilmugeografi

Hutan Sabana

Sabana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh semak / perdu dan diselingi oleh beberapa jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia.[1][2] Sistem biotik ini biasanya terbentuk di antara daerah tropis dan subtropis.[1] Beberapa benua yang memiliki padang sabana di antaranya adalah AfrikaAmerika Selatan, dan Australia.[1] Kurangnya curah hujan menjadi pendorong munculnya sabana.[1] Sehingga sabana dikenal juga padang rumput tropis.[1] Iklimnya tidak terlalu kering untuk menjadi gurun pasir, tetapi tidak cukup basah untuk menjadi hutan.[1]
Suhu udara di daerah sabana tetap sama sepanjang tahun, yaitu hangat.[1] Tetapi sabana mempunyai dua musim yang sangat berbeda, yaitu musim kering dan musim basah.[1] Pada musim kering, hanya ada 4 inci curah hujan.[1] Bahkan di antara bulanDesember dan Februari tidak ada hujan sama sekali.[1] Namun di musim kering, cuaca terasa lebih dingin.[1] Sedangkan pada musim panas, sabana mendapat banyak air hujan.[1] Di Afrika, musim hujan dimulai pada bulan Mei dan curah hujan mencapai 15 hingga 25inci sepanjang waktu.[1]
Ada beberapa tipe sabana yang berbeda di seluruh dunia.[1] Sabana yang paling dikenal adalah yang terletak di Afrika Timur yang ditumbuhi oleh pohon-pohon akasia.[1]Dataran Serengeti di Tanzania adalah salah satunya.[1] Di sana hidup hewan-hewan seperti SingaZebraGajahJerapah, dan Kerbau.[1]
  • Hutan sabana mempunyai suhu yang hangat dan tetap sama sepanjang tahunnya
  • Hutan sabana mempunyai dua musim yang bertolak belakang, yaitu musim kering dan musim basah
  • Pada saat musim kering tiba, maka curah hujan yang turun hanyalah 4 inchi. Bahkan ketika memasuki bulan Desember hingga Februari bisa jadi tidak ada hujan sama sekali
  • Ketika musim kering tiba, justru cuaca akan terasa lebih dingin
  • Musim basah terjadi ketika musim panas, yakni dimulai pada bulan Mei
  • Ketika musim basah tiba, maka curah hujan yang turun mencapai 15 hingga 25 inchi sepanjang waktu.

Banyak artikel yang telah memuat mengenai ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan sabana ini (baca: ciri-ciri hutan hujan tropis). Namun, pada kesempatan ini kita akan kembali membahas mengenai ciri- ciri dari hutan Sabana. Ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan sabana ini akan membedakannya dengan hutan yang lainnya. Beberapa ciri yang dimiliki oleh hutan Sabana ini antara lain adalah sebagai berikut:
Itulah beberapa ciri dari hutan sabana. Ciri- ciri hutan sabana ini tidak dimiliki oleh hutan yang lainnya. Hal ini karena wilayah dan juga iklim yang berbeda dengan hutan yang lainnya. Karena hutan sabana inilah maka kita tidak bisa membayangkan bahwa hutan selalu lebat dengan pepohonan. Hutan memang dipenuhi oleh tumbuh- tumbuhan, namun tidak harus pohon- pohon yang menjulang tinggi. Oleh karena hutan sabana ini mempunyai ciri- ciri yang unik dan juga jenis tanaman berbeda dari hutan kebanyakan, maka binatang- binatang yang hidup didalamnya pun juga khas.
sumber:ilmugeografi